Pengertian Reaksi Redoks
Redoks adalah istilah yang menjelaskan perubahan bilangan oksidasi dalam sebuah reaksi kimia.
Nah, lebih lanjut, hal ini dapat berupa reaksi redoks sederhana seperti oksidasi karbon yang menghasilkan karbon dioksida (CO2), atau reduksi karbon oleh hidrogen sehingga menghasilkan metana (CH4), ataupun dapat berupa proses kompleks seperti oksidasi gula pada tubuh manusia melalui transfer elektron.
Jenis atau Pengertian Oksidasi dan Reduksi
Dalam redoks ada istilah oksidasi dan reduksi. Apa pengertian dari kedua istilah tersebut?
- Oksidasi menjelaskan pelepasan elektron dari sebuah molekul, atom, atau ion.
- Reduksi menjelaskan penambahan elektron dari sebuah molekul, atom, atau ion.
Nah, itu adalah pengertian paling sederhana. Berikut di bawah pengertian yang lebih lanjut:
- Oksidasi adalah peningkatan bilangan oksidasi.
- Reduksi adalah penurunan bilangan oksidasi.
Pengertian Oksidator dan Reduktor
Oksidator adalah senyawa yang memiliki kemampuan untuk mengoksidasi senyawa lain atau biasa dikenal senyawa menerima elektron. Oksidator adalah senyawa yang memiliki unsur dengan bilangan oksidasi tinggi seperti. H2O2, MnO4–, CrO3, Cr2O72-, OsO4, atau senyawa yang sangat elektronegatif.
Redutor adalah senyawa yang memiliki kemampuan mereduksi senyawa lain atau biasa dikenal senyawa mendonorkan elektron. Senyawa yang berupa reduktor bisa pada unsur logam seperti Li, Na, Mg, Fe, Zn, dan Al. Jenis reduktor lainnya yaitu reagen transfer hibrida, misalnya NaBH4 da LiAH4.
SBMPTN Kimia Susah Ditaklukkan? Siap-Siap Jadi Masternya!
Contoh Reaksi Redoks
Salah satu contoh dari reaksi redoks adalah reaksi antara hidrogen dan fluorin.
H2 + F2 → 2HF
H2 + F2 → 2HF
Maka, kita dapat menulis keseluruhan reaksi menjadi dua setengah reaksi.
Reaksi oksidasi:
H2 → 2H+ + 2e–
Reaksi reduksi:
F2 + 2e– → 2F–
Mari kita analisa masing-masing setengah reaksi. Pada unsur hidrogen, hidrogen teroksidasi dari bilangan oksidasi 0 menjadi +1, sedangkan fluorin tereduksi dari bilangan oksidasi 0 menjadi -1.
Ketika reaksi tersebut digabungkan maka akan menjadi:
Reaksi oksidasi:
H2 → 2H+ + 2e–
Reaksi reduksi:
F2 + 2e– → 2F–
Mari kita analisa masing-masing setengah reaksi. Pada unsur hidrogen, hidrogen teroksidasi dari bilangan oksidasi 0 menjadi +1, sedangkan fluorin tereduksi dari bilangan oksidasi 0 menjadi -1.
Ketika reaksi tersebut digabungkan maka akan menjadi:
Dan ion-ion bergabung membentuk hidrogen fluorida.
H2 + F2 → 2H+ + 2F– → 2HF
H2 + F2 → 2H+ + 2F– → 2HF
Reaksi Pergantian
Redoks terjadi pada reaksi pergantian tunggal atau bisa disebut reaksi substitusi. Komponen redoks dalam reaksi ini adalah pada perubahan keadaan oksidasi (muatan) pada atom-atom tertentu, bukan pada pergantian atom senyawanya.
Sebagai contoh pada larutan besi dan tembaga(II) sulfat.
Fe + CuSO4 → FeSO4 + Cu
Persamaan ion dari reaksi tersebut.
Fe + Cu2+ → Fe2+ + Cu
Maka terlihat bahwa besi tereduksi:
Fe → Fe2+ + 2e–
Dan tembaga juga tereduksi:
Cu2+ + 2e– → Cu
Sebagai contoh pada larutan besi dan tembaga(II) sulfat.
Fe + CuSO4 → FeSO4 + Cu
Persamaan ion dari reaksi tersebut.
Fe + Cu2+ → Fe2+ + Cu
Maka terlihat bahwa besi tereduksi:
Fe → Fe2+ + 2e–
Dan tembaga juga tereduksi:
Cu2+ + 2e– → Cu
Reaksi Redoks dalam Bidang Industri dan Biologi
Nah Quipperian! Reaksi redoks bisa ditemukan dalam bidang industri. Letaknya pada pereduksi bijih logam untuk menghasilkan logam. Oksidasi digunakan dalam industri seperti produksi produk pembersih.
Berbeda dengan Biologi, reaksi ini biasanya berlangsung secara simultan, karena sel sebagai tempat berlangsungnya reaksi biokimia, melangsungkan semua fungsi hidup. Biokimia mendorong terjadinya oksidasi terhadap substansi berguna dikenal dalam ilmu pangan dan kesehatan sebagai oksidan zat untuk mencegah aktivitas oksidan disebut antioksidan.
Pada pemaparan sel juga terjadi, contohnya pada glukosa (C6H12O6) menjadi CO2 dan reduksi oksigen menjadi air. Berikut persamaan reaksinya.
C6H12O6 + 6 O2 → 6CO2 + 6 H2o
Proses pernapasan sel sangat bergantung pada reduksi NaD+ menjadi NADH dan reaksi balik juga (oksidasi NADH menjadi NAD+).
Fotosintesis secara esensial merupakan kebalikan dari reaksi redoks pada pernapasan sel seperti reaksi berikut.
6 CO2 + 6 H2O + sinar matahari → C6H12O6 + 6 O2
Berbeda dengan Biologi, reaksi ini biasanya berlangsung secara simultan, karena sel sebagai tempat berlangsungnya reaksi biokimia, melangsungkan semua fungsi hidup. Biokimia mendorong terjadinya oksidasi terhadap substansi berguna dikenal dalam ilmu pangan dan kesehatan sebagai oksidan zat untuk mencegah aktivitas oksidan disebut antioksidan.
Pada pemaparan sel juga terjadi, contohnya pada glukosa (C6H12O6) menjadi CO2 dan reduksi oksigen menjadi air. Berikut persamaan reaksinya.
C6H12O6 + 6 O2 → 6CO2 + 6 H2o
Proses pernapasan sel sangat bergantung pada reduksi NaD+ menjadi NADH dan reaksi balik juga (oksidasi NADH menjadi NAD+).
Fotosintesis secara esensial merupakan kebalikan dari reaksi redoks pada pernapasan sel seperti reaksi berikut.
6 CO2 + 6 H2O + sinar matahari → C6H12O6 + 6 O2
Yuk, Pelajari 5 Contoh Soal Pelajaran Kimia SMA Kelas 12 Materi Makromolekul dan Pembahasannya Ini!
Sudah cukup mengerti, kan? Semoga berguna ya untuk modal kalian belajar Kimia!
Penulis: Sritopia
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar